Showing posts with label Kisah Islami. Show all posts
Showing posts with label Kisah Islami. Show all posts

Friday 14 October 2016

Dosa Diampuni Karena Menolong Anak Kucing

Assalamu'alaikum wr. wb.

Inilah rahasia dari Imam As-Syibli yang memiliki nama Syeikh Abu Bakr ibn Dulaf ibn Jahdar. Ia dikenal sebagai ulama sufi yang menghabiskan banyak waktunya untuk menimba ilmu dan berguru kepada banyak ulama di zamannya. Dengan ketaatan yang tinggi dalam hal ibadah, nyatanya tidak menjadi jaminan bahwa seseorang bisa diampuni dosanya, seperti kisah Imam As-Syibli, kebaikan yang remeh pun bisa menjadi penolongnya.

Kisahnya

Imam As-Syibli dikenal juga dengan keistiqomahannya dalam beribadah dan shalat serta puasa. Akan tetapi, dari sekian banyak amal ibadah yang dialkukan Imam As-Syibli semasa hidup, hanya satu amalan yang menurut orang lain ringan, yang dapat menghapus dosa As-Sibli dan berhasil meraih ampunan Allah SWT.

Di dalam kitab Nashaih Al Ibad karya Syeikh Imam Nawai Al-Batani dikisahkan, setelah sekian waktu lamanya Imam As-Syibli wafat, ada seorang temannya yang memimpikannya. Dalam mimpinya itu terlihat Imam As-Syibli nampak mendapatkan nikmat kubur.
"Wahai Imam As-Syibli, apa yang diperbuat Allah SWT kepadamu?" tanya temannya.
"Allah telah menempatkanku di tempat yang mulia," jawab Imam As-Syibli.
"Tolong beritahu aku amal apa yang engkau perbuat sehingga mendapatkan kemuliaan itu?" pinta temannya.

Mendapatkan Ampunan Allah SWT

Imam As-Syibli pun bercerita bahwa dirinya pernah ditanya Allah SWT tentang amal yang membuat ampunan datang kepadanya. Imam As-Syibli menjawab kalau dirinya telah melakukan amal baik dan ikhlas dalam beribadah. Akan tetapi, jawaban itu disangkal oleh Allah SWT. Imam As-Syibli pun langsung menjawab amal lainnya.

"Mungkin karena ibadah hajiku, puasaku, dan shalatku," kata Imam As-Syibli.
Namun, lagi-lagi penyataan itu ditolak oleh Allah SWT. Imam As-Syibli lantas mencoba mengingat-ingat amal baiknya lagi semasa hidupnya.

"Atau mungkin karena kelanggenganku dalam mencari ilmu," tebaknya.
Pernyataan itu kembali disangkal oleh Allah SWT hingga akhirnya Imam As-Syibli menyerah. Ia kemudian berkata,
"Ya Rabbi, semua itu adalah amalanku yang karenya aku harap Engkau mau memaafkanku."

Kemudian Allah SWT berfirman,
"Semua itu tidaklah membuatKu mau mengampunimu."


Imam As-Syibli Menolong Anak Kucing

Imam As-Syibli lantas bertanya,
"Lalu, karena apa Engkau berkenan mengampuniku?"

Allah SWT berfirman,
"Ingatkah engkau, ketika engkau berjalan di pinggiran kota Baghdad, engkau menemukan seekor anak kucing yang kedinginan dan merapatkan tubuhnya ke sebuah tembok. Kemudian karena merasa kasihan, engkau mengambil anak kucing itu dan memasukkannya ke dalam saku jubahmu agar ia terjaga dari kedinginan?"
"Iya," jawab Imam As-Syibli.

Allah SWT berfirman,
"Karena rasa kasihmu pada anak kucing itulah Aku berkenan mengampunimu."

Imam As-Syibli bersyukur telah mendapatkan ampunan Allah SWT. Ia sendiri tak menyangka jika amal menolong kucing itulah yang mengantarkannya mendapatkan kemuliaan dari Allah SWT.

Setelah mendapatkan penjelasan itu, teman Imam As-Syibli sadar bahwa amal ibadah yang dilakukan di dunia aini tidak menjadi jaminan mendapatkan ampunan dari Allah SWT. Bisa jadi ampunan itu karena amal-amal lain yang mungkin ringan dan remeh untuk dikerjakan, seperti menolong hewan dan tumbuhan.

Wassalamu'alaikum wr. wb.
Read more

Papa, Kembalikan tangan Ita….! Ita janji tidak nakal lagi, papa!

Untuk para orang tua yang anaknya kreatif, jangan lagi dipukul ya.. Tolong baca kisah nyata yang menyentuh hati ini, cerita tentang seorang anak kecil bernama Ita yang memohon pada papanya untuk kembalikan tangannya.

Sebagai orang tua kita patut menghalangi perbuatan pasangan untuk memukul sang buah hati.
Khususnya pada anak-anak yang masih kecil dan tak tahu apa-apa.


Mengajar dan memberikan pembelajaran dengan cara memukul bukanlah cara terbaik.

Papa, Kembalikan Tangan Ita
Inilah kisah nyata itu:

Sepasang suami isteri seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan anak-anak untuk diasuh pembantu rumah ketika mereka bekerja. Anak tunggal pasangan ini, perempuan berusia tiga setengah tahun. Sendirian di rumah, dia sering dibiarkan pembantunya yang sibuk bekerja.


Dia bermain diluar rumah. Dia bermain ayunan, berayun-ayun di atas ayunan yang dibeli papanya, ataupun memetik bunga matahari, bunga kertas dan lain-lain di halaman rumahnya.

Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dia pun mencoret semen tempat mobil ayahnya diparkirkan tetapi karena lantainya terbuat dari marmer, coretan tidak kelihatan. Dicobanya pada mobil baru ayahnya. Ya… karena mobil itu berwarna putih, coretannya tampak jelas. Apa lagi kanak-kanak ini pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.

Hari itu bapak dan ibunya mengendarai motor ke tempat kerja karena jalan macet. Setelah sang anak mencoret penuh sisi yang sebelah kanan dia beralih ke sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ayam dan gambarnya sendiri dan sebagainya untuk mengikuti imaginasinya. Kejadian itu berlangsung tanpa disadari si pembantu rumah.

Pulang petang itu, terkejutlah ayah ibunya melihat mobil yang baru setahun dibeli dengan angsuran. Si bapak yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, ‘Kerjaan siapa ini?’ Pembantu rumah yang tersentak dengan jeritan itu berlari keluar. Dia juga beristighfar. Mukanya merah padam ketakutan lebih-lebih melihat wajah bengis tuannya.

Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan ‘Tak tahu… !’ ‘Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau lakukan?’ hardik si isteri lagi. Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. Dengan penuh manja dia berkata ‘Ita yg membuat itu papa…. cantik kan!’ katanya sambil memeluk papanya ingin bermanja seperti biasa. Si ayah yang hilang kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon bunga raya di depannya, terus dipukulkannya berkali-kali ke telapak tangan anaknya.

Si anak yang tak mengerti apa-apa terlolong-lolong kesakitan sekaligus ketakutan. Puas memukul telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya. Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan hukuman yang dikenakan. Pembantu rumah terbengong, tidak tahu harus berbuat apa? Si bapak cukup keras memukul-mukul tangan kanan dan kemudian tangan kiri anaknya.

Setelah si bapak masuk ke rumah dituruti si ibu, pembantu rumah menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar. Dilihatnya telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil luka-luka dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil menyiram air sambil dia ikut menangis. Anak kecil itu juga terjerit-jerit menahan kepedihan saat luka-lukanya itu terkena air. Si pembantu rumah kemudian menidurkan anak kecil itu. Si bapak sengaja membiarkan anak itu tidur bersama pembantu rumah.

Keesokkan harinya, kedua belah tangan si anak bengkak. Pembantu rumah mengadu. ‘Oleskan obat saja!’ jawab tuannya, bapak si anak. Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan waktu di kamar pembantu. Si bapak konon mau mengajar anaknya. Tiga hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga begitu tetapi setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. ‘Ita demam…’ jawab pembantunya ringkas.

‘Kasih minum obat penurun panas ,’ jawab si ibu.

Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat anaknya Ita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lagi pintu kamar pembantunya. Memasuki hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Ita terlalu panas. ‘Sore nanti kita bawa ke klinik’ kata majikannya itu. Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. Dokter mengarahkan ia dirujuk ke rumah sakit karena keadaannya serius. Setelah seminggu di rawat inap dokter memanggil bapak dan ibu anak itu.

‘Tidak ada pilihan..’ katanya yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu diamputasi karena gangren yang terjadi sudah terlalu parah.

‘Tangannya sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya kedua tangannya perlu dipotong dari siku ke bawah’ kata dokter.

Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu. Terasa dunia berhenti berputar, tapi apa yang dapat dikatakan. Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air mata isterinya, si bapak terketar-ketar menandatangani surat persetujuan pembedahan.

Keluar dari bilik pembedahan, selepas obat bius yang disuntikkan habis, si anak menangis kesakitan. Dia juga heran melihat kedua tangannya berbalut kasa putih. Ditatapnya muka ayah dan ibunya. Kemudian ke wajah pembantu rumah. Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis. Dalam siksaan menahan sakit, si anak bersuara dalam linangan air mata.

‘Papa.. Mama… Ita tidak akan melakukannya lagi. Ita tak mau dipukul papa. Ita tak mau jahat. Ita sayang papa.. sayang mama.’ katanya berulang kali membuatkan si ibu gagal menahan rasa sedihnya.

‘Ita juga sayang Kak Narti..’ katanya memandang wajah pembantu rumah, sekaligus membuatkan gadis itu meraung histeris.

‘Papa.. kembalikan tangan Ita. Untuk apa diambil.. Ita janji nggak akan mengulanginya lagi! Bagaimana caranya Ita mau makan nanti? Bagaimana Ita mau bermain nanti? Ita janji tdk akan mencoret-coret mobil lagi,’ katanya berulang-ulang.

Serasa copot jantung si ibu mendengar kata-kata anaknya. Meraung-raung dia sekuat hati namun takdir yang sudah terjadi, tiada manusia dapat menahannya.


Pelajaran yang sangat berharga buat para orang tua, anak nakal itu biasa, kalau anak kecil terluka, berilah perhatian sendiri pada anak dan jangan bergantung pada pembantu. karena mereka sejatinya hanya membantu. Tugas utama mendidik anak ada di tangan anda!!! [HP – Sebarkanlah.com /indo24h.com]http://www.sebarkanlah.com/papa-kembalikan-tangan-ita-ita-janji-tidak-nakal-lagi-papa/
Read more

Thursday 29 September 2016

Kisah Hatim Dan Gurunya Syaqiq Balkhi


Suatu hari Syaqiq Balkhi berkata kepada Hatim: 

Syaqiq Balkhi : sejak kapan engkau menyertaiku ?
Hatim: sejak tiga puluh tiga tahun yang lalu
Syaqiq Balkhi : apa yang engkau pelajari dariku selama itu ?
Hatim: hanya delapan masalah
Syaqiq Balkhi : innalillahi wa inna ilaihi rajiun, sia-sialah umurku bersamamu, sedangkan engkau tidak belajar kecuali delapan masalah.
Hatim: wahai guruku ! aku tidak belajar selain itu dan demi Allah aku tidak berdusta.
Syaqiq Balkhi : katakanlah delapan masalah itu aku ingin mendengarnya!
Hatim berkata: aku melihat kepada makhluk, aku melihat setiap orang mencintai kekasihnya, dan ia akan menyertainya ke kubur, maka tatkala ia sampai kekuburan, lantas kekasihnya meninggalkannya, maka karena itu aku menjadikan kebajikan sebagai kekasihku, sehingga ketika aku masuk ke kubur, ia menyertaiku.

Syaqiq Balkhi berkata: engkau telah berbuat baik wahai Hatim, lalu apa yang kedua:
Aku melihat pada firman Allah:

وأما من خاف مقام ربه ونهى النفس عن الهوى فإن الجنة هي المأوى

Maka aku yakin bahwa firman Allah maha benar, aku bersungguh sungguh pada diriku untuk memerangi hawa nafsu, sehingga tetap dalam ibadah kepada Allah.
Yang ketiga: aku melihat kepada makhluk, aku melihat apa saja yang mereka miliki memiliki harga dan ukuran, mereka memuliakannya dan menjaganya, lalu aku melihat pada firman Allah:

ما عندكم ينفذ وما عند الله باق

Apa yang berada disisimu akan musnah dan apa yang ada disisi Allah akan kekal
Kemudian apasaja barang berharga yang aku miliki aku serahkan kepada Allah supaya ia tetap terpelihara disisinya
Yang keempat: aku melihat kepada makhluk: maka aku melihat setiap mereka menjadikan harta , kedudukam dan keturunan sebagai ukuran, lantas aku beranggapan itu tidak berarti apa -apa, kemudian aku lihat firman Allah:

إن أكرمكم عند الله أتقاكم\

Sesungguhnya yang mulia diantara kamu adalah yang paling bertakwa
lalu aku amalkan taqwa sehingga aku berada disisinya sebagai orang yang mulia.
Yang kelima: aku melihat kepada makhluk , mereka saling menusuk dari belakang satu sama lain, dan melaknat antara satu sama lain, sedangkan penyebab ini semua adalah dengki, maka aku perhatikan firman Allah taala:

نحن قسمنا بينهم معيشتهم في الحياة الدنيا

Kami telah membagi jatah kehidupan dunia kepada mereka
Kemudian aku tinggalkan dengki dan aku jauhi makhluk dan aku yakini sesungguhnya pembagian dari Allah dan aku jauhi diriku permusuhan dengan manusia.
Yang keenam: aku lihat makhluk saling memusuhi satu sama lain antara mereka dan saling membunuh satu sama lain, maka kau kembali kepada firman Allah:

  إن الشيطان لكم عدو فاتخذوه عدواً

Sesungguhnya syaithan adalah musuh bagimu dan jadikan ia sebagai musuh
Kemudian hanya syaithan yang aku musuhi dan aku bersungguh sungguh waspada terhadapnya, karena Allah bersaksi sesungguhnya ia adalah musuh bagiku maka aku tinggalkan permusuhan kepada mahkluk selainya.
Yang ketujuh: aku melihat makhluk, lalu aku melihat setiap individu mereka menuntut kehinaan ini, dan ia menghinakan dirinya sendiri, kemudian ia menempuh jalan yang tidak halal baginya, aku perhatikan firman Allah:

وما من دابة في الأرض إلا على الله رزقها

Tiada sesuatupun makhluk yang melata lata diatas permukaan bumu kecuali diatas Allah rizkinya
Lalu aku yakin sesungguhnya diriku adalah salah satu dari dabbah yang rizkinya ditanggung oleh Allah, kemudian aku berbimbang dengan kewajibanku kepada Allah dan aku tinggalkan hak aku disisi-Nya.
Yang kedelapan: aku melihat makhluk ini, maka aku melihat setiap mereka bergantung pada makhluk, “ ini karena pekerjaannya” “ini karena kesehatan badannya” dan mahkluk ini juga bergantung kepada makhluk yang lain, maka aku kembali kepada firman Allah:

" ومن يتوكل على الله فهو حسبه "

Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah maka ia akan mencukupinya
Kemudian aku menyerahkan urusanku kepada Allah maka dia akan mencukupiku.

Syakik Balkhi berkata: wahai Hatim ! semoga Allah memberi taufik kepadamu, sesungguhnya aku melihat ilmu dalam Taurat, Zabur, Injil Dan Quran, kemudian aku temukan seluruh kebaikan dan agama bertumpu pada delapan masalah ini, barangsiapa menggunakannya maka ia telah mengamalkan kitab yang empat, ilmu ini tidak menganggap penting untuk memperolehnya kecuali oleh ulama akhirat, sedangkan ulama dunia, ia akan sibuk dengan sesuatu yang dapat memudahkannya mengumpulkan harta dan kemegahan, dan ia mengabaikan ilmu ilmu seperti ini, ilmu yang diutus oleh Allah beserta nabinya

Referensi: Ihya Ulumiddin hal 87 juz 1 cet dar el-fikr
Read more

Monday 26 September 2016

Jika Benar Kamu Serius Mencintaiku, Silakan Temui Orang Tuaku…

“Akan tiba suatu zaman bagi manusia, barnagsiapa di antara mereka yang bersabar berpegang teguh pada agamanya, ia ibarat menggenggam bara api” (HR. At Tirmidzi )

Era hari ini, dimana aktivitas pacaran sudah menjadi budaya anak muda maka menjadi suatu hal sulit untuk menolak cinta seseorang apalagi bagi seorang wanita yang juga punya rasa cinta pada seorang laki-laki. Terkadang muncul beragam ketakutan dan kecemasan, takut jika menolak nanti akan menyakiti hatinya, memutus hubungan silaturahim, takut jadi karma nanti nggak ada lagi yang mau, bahkan takut kehilangan si dia dan menjadi milik orang lain.


Hampir 24 jam dalam sehari kita disuguhkan beragam macam kampanye tentang ajakan untuk pacaran baik yang secara terang-terangan ataupun hanya tenang-tenangan. Melalui musik, tayangan sinetron dan film televisi, melalui media sosial bahkan portal-portal online yang sengaja menyuguhkan tips-tips membangun hubungan yang baik dengan sang pacar yah mereka mengajarkan bagaimana agar sukses bermaksiat, nauzubillahi min zalik.

Rasulullah SAW menyampaikan pesan 14 abad yang lalu, akan tiba masa di mana memegang teguh agama ibarat menggenggam bara api, itulah kiasan untuk menggambarkan betapa susahnya untuk menjadi pribadi yang taat pada Allah SWT, selalu berpegang pada perintah dan larangan Al-quran serta menjalankan apa-apa yang Rasulullah contohkan serta meninggalkan apa-apa yang Rasulullah larang.

Salah satu hal yang menjadi ujian bagi wanita apalagi bagi laki-laki adalah tentang hubungan laki-laki dan wanita. Di saat teman sekeliling kita sudah punya pacarnya, di mana setiap malam minggu ada yang jemput untuk ngajak jalan-jalan sementara kita masih sendiri ditambah lagi dengan berbagai ledekan seperti jomblo ngenes , nggak laku dan sebagainya tentu menjadi tantangan tersendiri.

Kata cinta, sayang, kasih, perhatian memang menjadi ujian tersendiri bagi seorang wanita. Jika seorang laki-laki datang pada seorang wanita dengan penuh lemah lembut, menyampaikan suara hatinya kalau dia mencintaimu maka berhati-hatilah jangan mudah terpedaya dan terpesona. Ingat, laki-laki hebat bukan laki-laki yang pandai menebar pesona dan jago merangkai kata yang indah, akan tetapi laki-laki hebat adalah mereka yang tau bagaimana cara menghormati wanita, mengerti bagaimana menghargai wanita  dan tau bagaimana seharusnya mencinta.

Sebagai filternya seorang wanita tentu harus memiliki komitmen yang kuat untuk tidak melakukan aktivitas pacaran karena memang itu adalah pilihan sadarnya sebagai bentuk ketaatan dan ketakwaan pada Allah SWT. Sejatinya cinta yang tulus ikhlas dari hati seorang laki-laki memiliki tabiat menjaga dan melingungi wanita yang dicintainya termasuk menjaga dan melindungi dari dosa maksiat zina hati, zina mata dan beragam maksiat lainnya.

Oleh karena itu laki-laki yang benar-benar serius mencintaimu maka ia takkan mudah mengungkapkan cintanya sebelum ia sadar kalau dirinya sudah siap untuk menikah. So, jika ada yang mengatakan cinta padamu wahai shalihat semua jawablah dengan penuh kemantapan Jika Benar Kamu Serius Mencintaiku, Silakan Temui Orang Tuaku , dari caranya menanggapi pernyataanmu maka kamu akan bisa membedakan mana-mana yang benar-benar serius mencintai dan mana yang hanya berani katakan cinta.

sumber http://www.elmina-id.com/jika-benar-kamu-serius-mencintaiku-silakan-temui-orang-tuaku/
Read more

Sunday 25 September 2016

Kisah Si Pembunuh 100 Orang Taubatnya Diterima

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dikisahkan bahwa dahulu ada seorang lelaki yang telah membunuh 99 orang.
Lelaki ini telah berlumuran darah, jari jemarinya, pakaiannya, tangan dan pedangnya semuanya basah oleh darah.

Lelaki pelaku kejahatan ini telah melumuri dirinya dengan darah jiwa yang diharamkan oleh Allah membunuhnya serta mencabut nyawa mereka.
Sesudah dirinya berlumuran dengan kejahatan dan dosa besar ini, dia menyadari kesalahannya.

Maka keluarlah ia dengan pakaian yang berlumuran darah, sedang pedangnya masih meneteskan darah segar dan jari jemarinya belepotan darah juga.
Ia datang bagaikan seorang yang mabuk, gelisah, ketakutan seraya bertanya-tanya kepada semua orang,
"Apakah aku masih bisa diampuni?"

Orang-orang berkata,
"Kami akan menunjukkanmu kepada seorang rahib yang tinggal di kuilnya, maka sebaiknya kamu pergi ke sana dan tanyakanlah kepadanya apakah dirimu masih bisa diampuni."

Dia menyadari bahwa tiada yang dapat memberi fatwa dalam masalah ini, kecuali hanya orang-orang yang ahli dalam hukum Allah.
Ia pun pergi ke sana, ke tempat rahib itu, seorang ahli ibadah dari kalangan kaum Bani Israil.

Pertemuan Dengan Rahib.
Dia pergi melangkah dengan langkah yang cepat dengan penuh penyesalan karena dosa-dosa yang telah dilakukannya.
Lalu ia mengetuk pintu kuil si rahib tersebut.

Lelaki pembunuh itu masuk dan ternyata pakaiannya masih berlumuran darah segar, membuat si rahib kaget bukan kepalang.
Si rahib berkata,
"Aku berlindung kepada Allah dari kejahatanmu."
Si pembunuh bertanya,
"Wahai rahib ahli ibadah, aku telah membunuh 99 orang, maka masih adakah jalan bagiku untuk bertobat?"
Si rahib spontan menjawab,
"Tiada taubat bagimu."

Akhirnya si pembunuh ini putus asa memandang kehidupan ini.
Di matanya, dunia ini terasa gelap, kehendak dan tekadnya melemah, dan keindahan yang terlihat di matanya menjadi buruk.

Si pembunuh ini akhirnya mengangkat pedangnya dan membunuh rahib itu sebagai balasan yang setimpal untuknya guna menggenapkan 100 orang manusia yang telah dibunuhnya.

Selanjutnya ia keluar menemui orang-orang guna menanyakan lagi kepada mereka, bukan karena alasan apa, melainkan karena jiwanya sangat menginginkan untuk taubat dan kembali ke jalan Tuhannya serta menghadap kepada-Nya.

Ia bertanya kepada mereka,
"Masih adakah jalan untuk bertaubat bagiku?"
Mereka menjawab,
"Kami akan menunjukkanmu kepada Fulan bin Fulan, seorang ulama, bukan seorang rahib, yang ahli tentang hukum Tuhan."

Pertemuan Dengan Orang Alim.
Setelah pembunuh itu ditunjukkan ke tempat seorang alim, akhirnya si pembunuh itu pergi menemui orang alim itu yang pada saat itu berada di majelisnya sedang mengajari generasi dan mendidik umat.

Orang alim itu pun tersenyum menyambut kedatangannya.
Begitu melihatnya, ia langsung menyambutnya dengan hangat dan mendudukkan di sebelahnya setelah memeluk dan menghormatinya.

Ia bertanya,
"Apakah keperluanmu datang kemari?"
Ia menjawab,
"Aku telah membunuh 100 orang yang terpelihara darahnya, maka masih adakah jalan taubat bagiku?"

Orang alim itu balik bertanya,
"Lalu siapakah yang menghalang-halangi antara kamu dengan taubat dan siapakah yang mencegahmu dari melakukan taubat?
Pintu Allah terbuka lebar bagimu, maka bergembiralah dengan ampunan, bergembiralah dengan perkenan dari-Nya, dan bergembiralah dengan taubat yang mulus."

Si pembunuh berkata,
"Aku mau bertaubat dan memohon ampun kepada Allah."
Orang alim berkata,
"Aku memohon kepada Allah semoga Dia menerima taubatmu."

Selanjutnya orang alim itu berkata kepadanya,
Sesungguhnya engkau tinggal di kampung yang jahat, karena sebagian kampung dan sebagian kota itu adakalanya memberikan pengaruh untuk berbuat kedurhakaan dan kejahatan bagi para penghuninya.

Barang siapa yang lemah imannya di tempat seperti itu, maka ia akan mudah berbuat durhaka dan akan terasa ringanlah baginya semua dosa, serta menggampangkannya untuk melakukan tindakan menentang Tuhannya, sehingga akhirnya ia terjerumus ke dalam kegelapan lembah dan jurang kesesatan.

Akan tetapi, apabila suatu masyarakat yang di dalamnya ditegakkan amar ma'ruf dan nahi mungkar, maka akan tertutuplah semua pintu kejahatan bagi para hamba.

Oleh karena itu, keluarlah kamu dari kampung yang jahat itu menuju ke kampung yang baik.
Gantikanlah tempat tinggalmu yang lalu dengan kampung yang baik dan bergaullah kamu dengan para pemuda yang shalih yang akan menolong dan membantumu untuk bertaubat.

Singkat cerita, akhirnya sang pembunuh meninggalkan kampung itu dan pergi ke tempat yang ditunjuk oleh orang alim terakhir sambil menangis dan menangis menyesali semua perbuatnnya. Dari satu kampung ke kampung lain telah dilewatinya dan semakin dekat denga tempat yang dituju. Belum sampai pada tempat yang dituju, sang pembunuh ini meninggal di tengah perjalanan.

Apakah taubatnya diterima Allah SWT?
Saat itu turunlah 2 orang malaikat yang memperebutkan sang pembunuh, yang seorang berkeyakinan untuk menceburkannya ke dalam neraka dan seorang lagi berkeyakinan untuk memasukkannya ke dalam surga.
Karena perebutan terjadi, maka mengadulah kedua malikat itu kepada Allah SWT.

Allah SWT memberikan perintah untuk mengukur jarak antara kampung maksiat dengan tempat yang dituju.
Setelah diukur, ternyata sang pembunuh sudah mendekati jarak dengan kampung orang alim (tempat yang ditujunya).
Maka surgalah tempat orang itu berada.

Subhanallah...
Sungguh besar sekali pengampunan Allah SWT kepada hambanya. Tak terkirakan dosa yang dilakukan manusia, Allah SWT tetap memberikan ampunan selama orang tersebut mau bertobat dengan taubatan nasuha.

Begituah sahabat, kisah Seorang Pembunuh yang telah membunuh sebanyak 100 orang.
Semoga bermanfaat...
(Maaf kepanjangan ceritanya, dan mengetiknya juga capek sahabat).
Read more

Menikah cuma habis Rp 2 juta, alasan pasangan ini bikin terenyuh

Ketulusan cinta seorang memang tidak bisa diukur dengan materi. Pelaminan yang megah dan gaun yang cantik, serta pesta pernikahan yang mewah tidak bisa menjadi alat ukur ketulusan dan kesetiaan cinta seseorang.

Sebab memang banyak pasangan pengantin tulus saling mencintai, meski pun pesta pernikahan mereka sederhana dan minim biaya. Selain faktor ketidaktersediaan, beberapa pasangan memang memilih mengadakan pesta menghalalkan satu sama lain itu dengan sederhana.

Kejadian seperti ini dilakukan oleh sepasang kekasih Muhammad Fadhil Isa dan Siti Norazlin Salim. Kedua mempelai yang saling mencintai ini melangsungkan pernikahannya dengan sangat sederhana.


Tanpa pelaminan mewah dan pesta yang meriah, kedua pasangan ini hanya melangsungkan akad nikahnya di masjid. Bahkan keluarga dan kerabat dekat yang hadir menyantap makan siang di sebuah warung makan sederhana.

Kedua mempelai ini menuturkan bahwa keduanya hanya menghabiskan sekitar Rp 2 juta untuk hari istimewanya tersebut. Uang Rp 300 ribu digunakan untuk mahar pernikahan, Rp 700 ribu untuk penghulu dan Rp 1 juta untuk makan bersama seluruh peserta yang hadir di rumah makan.

Fadhil mengaku memilih pesta pernikahan yang sederhana pada Oktober tahun lalu, bukan karena ia tak memiliki cukup uang, melainkan karena keduanya percaya bahwa keberkahan pengantin tidak terletak pada seberapa meriah pesta pernikahannya, sehingga keduanya memutuskan memanfaatkan uang simpanan sebagai bekal rumah tangga.

Pasangan pengantin asal Negeri Jiran ini bahkan menuturkan bahwa ia bisa saja mengadakan pesta yang meriah, namun ia merasa itu bukan inti dari pernikahannya.

Setelah setahun lamanya, Fadhil kembali menceritakan kisah pernikahannya tersebut pada Jumat (1/4) lalu. Ia hanya ingin berbagi kesederhanaan momen pernikahannya, melihat maraknya pemberitaan adanya pasangan pengantin yang gagal menikah hanya karena uang mahar yang kurang.

"Betul saya kawin dengan murah? Iya memang. Pernikahan kami berlangsung dengan biaya tak lebih dari 2 juta. Bahkan beberapa rekan saya yang menjadi fotografer dan panitia pembantu pengantin kami belikan nasi box KFC,"ujar Fadhil sembari mengunggah foto pernikahannya setahun silam.

1. Tamu dan kerabat yang datang dijamu makan siang di sebuah rumah makan sederhana

2. Pengantin juga ikut makan bersama

3. Termasuk mempelai wanita dan keluarganya

4. Mahar pernikahan sederhana hanya senilai Rp 300 ribu

5. Fadhil berbahagia kini istrinya sudah hamil 3 bulan

6. Keduanya melakukan akad nikah di masjid

7. Ketulusan dan kebahagiaan cinta yang dipertemukan memang tak bisa dinilai dari mewahnya pesta

sumber http://worldst.net/menikaxcxcxc-xcvcbvbvbv-bnbnmnmn.html
Read more

AKANKAH ANDA AKAN MENETESKAN AIR MATA JIKA MEMBACA INI?..,HARTA BOLEH MISKIN TAPI KEKAYAAN IMAN TETAPLAH YANG UTAMA,,.!!!

Seorang pedagang hewan qurban bercerita mengenai pengalamannya : Seorang ibu datang memperhatikan dagangan saya. Diliat dari penampilannya kelihatannya tidak akan mampu beli. Namun masih tetap saya cobalah hampiri serta tawarkan padanya, “Silahkan bu…”, lalu ibu itu menunjuk satu diantara kambing termurah sembari ajukan pertanyaan, ”kalau yang itu berapakah Pak? ”.

“Yang itu 700 ribu bu, ” jawab saya. “Harga pasnya berapa? ”, Bertanya kembali si Ibuu. “600 deh, harga segitu untung saya kecil, namun biarlah……. “Tapi, duit saya cuma 500 ribu, boleh pak? ”, pintanya. Waduh, saya bingung, karenanya harga modalnya, pada akhirnya saya berembug dengan rekan hingga pada akhirnya ditetapkan diberikan saja dengan harga itu pada ibu itu.


Sayapun mengantar hewan qurban itu hingga kerumahnya, demikian tiba dirumahnya, “Astaghfirullah……, Allahu Akbar…, merasa menggigil semua tubuh lantaran lihat
kondisi tempat tinggal ibu itu.

Rupanya ibu itu hanya tinggal bertiga, dengan ibunya serta puteranya di rumah gubug berlantai tanah itu. Saya tak lihat tempat tidur kasur, kursi ruangan tamu, terlebih perlengkapan elegan atau beberapa barang elektronik,. Yang tampak cuma dipan kayu beralaskan tikar serta bantal lusuh.

Di atas dipan, tertidur seseorang nenek tua kurus. “Mak….. bangun mak, nih lihat saya bawa apa? ”, kata ibu itu pada nenek yg tengah rebahan hingga pada akhirnya terbangun. “Mak, saya telah belikan emak kambing buat qurban, nanti kita antar ke Masjid ya mak…. ”,

kata ibu itu dengan penuh keceriaan.

Si nenek sangatterkaget meski terlihat bahagia, sembari mengelus-elus kambing, nenek itu berucap, “Alhamdulillah, pada akhirnya kesampaian juga kalau emak ingin berqurban”.

“Nih Pak, uangnya, maaf ya bila saya nawarnya kemurahan, lantaran saya cuma tukang cuci di kampung sini, saya berniat menghimpun duit untuk beli kambing yang akan diniatkan buat qurban atas nama ibu saya…. ”, kata ibu itu

Kaki ini bergetar, dada merasa sesak, sembari menahan tetes air mata, saya berdoa, “Ya Allah…, Ampuni dosa hamba, hamba malu bertemu dengan hamba-Mu yang tentunya lebih mulia ini, seorang yang miskin harta tetapi kekayaan Imannya demikian luar biasa”.

“Pak, ini biaya kendaraannya…”, panggil ibu itu, ”sudah bu, agar biaya kendaraanya saya yang bayar’, kata saya.

Saya cepat pergi sebelumnya ibu itu tahu bila mata ini telah basah lantaran tidak mampu mendapat teguran dari Allah yang telah mempertemukan dengan hambaNya yang dengan kesabaran, ketabahan serta penuh keimanan menginginkan memuliakan orang tuanya…….

Untuk mulia nyatanya tak perlu harta berlimpah, jabatan tinggi terlebih kekuasaan, kita dapat belajar keikhlasan dari ibu itu untuk meraih kemuliaan hidup. Berapa banyak di antara kita yang di beri kecukupan pendapatan, tetapi masihlah saja ada kengganan untuk berkurban, walau sebenarnya mungkin saja harga handphone, arloji, tas, maupun aksesori yg melekat di badan kita harga nya jauh lebih mahal dibanding seekor hewan qurban. Tetapi selalu kita sembunyi di balik kata tak mampu atau tak dianggarkan.sumber http://www.syiarmuslim.com/2016/04/akankah-anda-akan-meneteskan-air-mata.html
Read more

Thursday 15 September 2016

Sisi Romantis Sang Panutan SAW

Rasulullah Saw adalah manusia teladan. Dalam segala aspek. Dalam urusan rumah tangga sekalipun. Dalam banyak hadits digambarkan bahwa Rasulullah SAW terbilang lelaki romantis dan pandai memanjakan istrinya. Sifat romantis dan lembut itulah yang membuat keutuhan rumah tangga Nabi terjaga dan abadi.



Ada empat sifat yang mesti kita teladani dari Nabi SAW dalam hal berumah tangga. Perilaku yang dicontohkan Nabi SAW ini ialah salah cara untuk mempertahankan keutuhan keluarga.
Sisi Romantis Rasulullah SAW

1. Rasulullah SAW tidak Pernah Kasar dan Memukul Istrinya

Rasulullah merupakan manusia yang berakhlak mulia, lembut, dan tidak pernah menyinggung perasaan orang lain. Semasa hidupnya, Rasulullah SAW tidak pernah menggunakan tangannya untuk memukul dan menampar orang, baik istrinya maupun pembantunya.

Hal ini sebagaimana yang disebutkan hadis riwayat Ibnu Majah:

ما ضرب رسول الله صلى الله عليه وسلم خادما له ولا امرأة ولا ضرب بيده شيئا

Artinya, “Rasulullah SAW tidak pernah memukul pembantu dan perempuan (istrinya). Tidak pernah dia memukul siapapun,” (HR Majah).

2. Makan Berdua Bersama Istri

Makan berdua termasuk salah satu cara menjaga dan mempertahankan kemesraan rumah tangga. Apalagi kedua pasangan tersebut makan satu piring dan satu gelas berdua. Rasulullah SAW pernah mencontohkan perilaku ini, sebagaimana yang dikisahkan ‘Aisyah:

كنت أضع الإناء على في وأنا حائض ثم أناوله للنبي صلى الله عليه وسلم فيضع فاه على موضع في وآخذ العرق وأنا حائض ثم أناوله فيضع فاه على موضع في

Artinya, “Saya minum air pada sebuah gelas dalam kondisi haid, kemudian saya menyerahkannya kepada Nabi SAW. Tiba-tiba Nabi SAW menaruh bibirnya persis di bekas tempat saya minum. Saat saya makan sepotong daging, kemudian saya serahkan sisanya kepada Nabi SAW, Beliau juga menaruh bibirnya persis di bekas gigitan saya,” (HR Ibnu Hibban).

3. Mencium Istri

Kemesraan Rasul dengan istrinya juga dapat dilihat dari kebiasaan beliau mencium istrinya. Sebagaimana diketahui, ciuman memberikan kesan tersendiri bagi seorang perempuan. Karenanya, Rasul SAW terbiasa untuk melakukan hal ini supaya hubungannya menjadi semakin mesra. Dalam Musnad Ishaq Ibn Rahaweh disebutkan:

عن عائشة أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قبل بعض نسائه وهو صائم

Artinya, “Diriwayatkan dari ‘Aisyah bahwa Rasulullah SAW mencium sebagian istrinya, padahal beliau puasa.”

4. Memuji Istri

Perempuan mana yang tidak senang dipuji dan dimanja. Pujian memang sudah keniscayaan bagi perempuan. Karena pintu hati seorang perempuan adalah telinganya. Untuk memperkuat hubungan rumah tangga, Rasul pun tidak lupa melontari istri-istrinya dengan berbagai macam pujian. Inilah contoh pujian yang diberikan Nabi kepada ‘Aisyah:

فضل عائشة غلى النساء كفضل الثريد على سائر الطعام

Artinya, “Keutamaan ‘Aisyah dibandingkan perempuan lain ialah seperti keutamaan tsarid (roti dicampur daging) di atas seluruh makanan,” (HR Al-Bukhari, Muslim, dan lain-lain).

Riwayat di atas menjelaskan kepada kita bahwa Rasulullah SAW merupakan sosok lelaki romantis. Beliau sangat tahu bagaimana cara mempertahankan kemesraan keluarga. Cara yang dilakukan Nabi tersebut patut diteladani mereka yang sudah berkeluarga. Wallahu a’lam. []
sumber https://www.islampos.com/sisi-romantis-sang-panutan-saw-286777/
Read more

Friday 9 September 2016

Sedekah Tiga Roti Menyelamatkan Hidupnya

Siapa sangka hanya dengan bersedekah tiga potong roti saja, seorang tukang cuci selamat dari gigitan ular berbisa. Atas sedekah yang dilakukan, dia mendapat ampunan Allah SWT atas apa yang telah diperbuatnya.
Bagaimana kisahnya...

Berikut Kisahnya

Seperti yang diceritakan dalam kitab Durratunnasyi'in bahwa pada suatu ketika Nabi Isa as pernah berjalan melewati suatu desa. Di desa tersebut ternyata terdapat tukang cuci yang cukup meresahkan warga setempat. Akhirnya warga mengadu kepada Nabi Isa as. Mereka meminta agar Nabi Isa as berdoa kepada Allah SWT supaya tukang cuci itu pergi dan tak pernah kembali lagi.

"Wahai Isa, tukang cuci itu selalu menahan air, ia meludahi dan mengotorinya. Oleh sebab itu berdoalah kepada Allah SWT agar ia tidak bisa kembali, "ujar mereka penuh harap.
Sesuai dengan permintaan mereka, Nabi Isa as pun berdoa kepada Allah SWT.
"Ya Allah, kirinkanlah seekor ular kepada tukang cuci itu dan jangan Engkau biarkan dia kembali lagi dalam keadaan hidup."

Gara-Gara Sedekah

Pada waktu itu, si tukang cuci sedang pergi untuk mencuci pakaian di dekat air sambil membawa tiga potong roti. Tiba-tiba saja datanglah seseorang yang ahli ibadah (abid) menghampirinya. Ternyata abid itu baru saja melakukan ibadah di gunung.

"Wahai Tuan, apakah Tuan punya suatu makanan yang bisa diberikan kepadaku? Aku belum makan sesuatu pun, "terang abid kepadanya.
Tanpa banyak pikir, tukang cuci itu langsung memberunya sepotong roti miliknya.
"Ambillah sepotong roti ini, "katanya.

Karena merasa senang dengan kebaikan itu, abid langsung mendoakan tukang cuci tersebut.
"Semoga Allah SWT mengampuni dosamu dan membersihkan hatimu."

Tak lama kemudian, tukang cuci itu kembali memberi roti untuk yang kedua, lalu si Abid berdoa lagi,
"Semoga Allah SWT mengampuni dosamu yang telah lalu dan yang akan datang."



Kemudian ketika tukang cuci itu hampir selesai mencuci pakaian, ia memberikan lagi sepatong roti kepada abid untuk yang ketiga kalinya. Abid pun lagi-lagi berdoa,
"Wahai tukang cuci, semoga Allah SWT membangunkan kamu sebuah istana di surga-Nya."

Selanjutnya, tukang cuci itu kembali ke kampungnya. Para penduduk sangat kaget oleh kehadirannya karena biasanya doa Nabi Isa as sangatlah makbul. Warga pun melaporkan kedatangan tukang cuci kepada Nabi Isa as.
"Wahai Nabi Isa, si tukang cuci itu kembali lagi ke kampung."
"Kalau begitu, panggillah dia dan suruh menghadap kepadaku, "jawab Nabi Isa as.

Penduduk kampung pun segera memanggil si tukang cuci dan menghadap Nabi Isa as.
"Wahai tukang cuci, ceritakan kepadaku akan kebaikan-kebaikan apa saja yang telah engkau perbuat pada hari ini?" tanya Nabi Isa as.
Si tukang cuci itu kemudian menceritakan semua yang telah dia perbuat, termasuk menceritakan pertemuannya dengan seorang abid.

Diampuni Allah SWT

Setelah mendengar semua penjelasan si tukang cuci, Nabi Isa as kemudian berkata kepadanya,"Bawalah kemari tasmu itu."
Si tukang cuci memberikan tasnya kepada Nabi Isa as, lalu Sang Nabi membuka tasnya. Ternyata di dalam tas si tukang cuci ada seekor ular berwarna hitam yang terbelenggu dengan rantai besi.

Nabi Isa as adalah salah satu nabi pilihan dan rupanya diberikan mukjizat untuk bisa berbicara kepada binatang layaknya Nabi Sulaiman as. Nabi Isa as bertanya kepada ular hitam itu.
"Wahai ular hita, bagaimana engkau bisa seperti ini? Bukankah engkau dikirim Allah SWT untuk menggigit tukang cuci ini?" tanya Nabi Isa as.

"Ya, benari Nabiyullah...akan tetapi tiba-tiba datang seorang ahli ibadah turun dari gunung dan meminta makan kepada tukang cuci, lalu orang itu mendoakan tukang cuci itu sebanyak tiga kali. Sementara itu, ada seorang malaikat berdiri di samping ahli ibadah itu dan mengaminkan doanya, "kata si ular.

Ular itu kembali berkata,
"Kemudian Allah SWT mengutus seorang malaikat kepadaku dan dia membelengguku dengan rantai besi yang dibawanya."

Kemudian Nabi Isa as berkata kepada tukang cuci,
"Mulailah kamu beramal dengan baik karena Allah SWT, karena Dia telah mengampunimu."
Read more

Thursday 8 September 2016

Kisah Nyata Pemandi Jenazah " Mayat Itu Meneteskan Air Mata Saat Dimandikan

Sungguh mulia pekerjaan yang dijalani wanita berusia 70 tahun ini. Puluhan tahun Hj Siti Hawa Gofar menjadi pemandi jenazah.

Siti yang berasal dari Lampung, melakoni pekerjaan itu selama 30 tahun. Profesi itu tidaklah asing baginya. Sebab, almarhumah sang ibu dulu juga berprofesi serupa.

Dari situ, Siti mulai ikut bersama ibunya dan belajar memandikan jenazah. Sekarang, ia bergabung dengan paguyuban pemandi jenazah di Masjid Baiturahman.


Diakui Siti, untuk memandikan jenazah hingga benar-benar bersih, perlu waktu agak lama. Mulai dari ujung rambut, sampai ujung kuku, bisa memakan waktu satu hingga 1,5 jam.

Terpenting pula, jenazah yang dimandikan harus sejenis, yakni perempuan.

Ia mengaku ada pengalaman yang berkesan selama mengurus jenazah.

Kala itu, ada jenazah yang mengeluarkan air mata saat dimandikan Siti. Ia langsung usap matanya dan membisikkan ayat suci Alqurana agar si jenazah dapat ikhlas dengan kepergiannya.

Biasanya, sebelum mendapat job memandikan jenazah, Siti sering mendapatkan firasat. Misalnya bermimpi pada malam hari, didatangi oleh jenazah yang bersangkutan. “Paginya, yang bersangkutan meninggal dunia,” tuturnya.

Kini, Siti sudah tidak terlalu aktif lagi menjadi pekerjaan itu. Dia bersyukur, sudah mulai banyak generasi penerusnya yang muncul.

Sumber: Cerminan.com
Read more

Kisah Siksa Kubur Orang yang Pelit | WAJIB BACA

Rasulullah pernah mensabdakan, salah satu diantara tiga hal yang membinasakan adalah pelit alias bakhil.

“Tiga perkara yang membinasakan: rasa pelit yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti, dan ujubnya seseorang terhadap dirinya sendiri” (HR. Thabrani)

Syaikh Manna’ Al Qaththan pernah menyaksikan betapa sikap pelit telah membuat seseorang binasa dan mendapatkan siksa kubur yang mengerikan.

Syaikh Manna’ Al Qaththan adalah seorang ulama Arab Saudi yang cukup terkenal. Beliau pernah menjadi Ketua Mahkamah Tinggi di Riyadh dan berpengalaman sebagai dosen di universitas Islam. Beliau juga dikenal sebagai pakar ulumul Qur’an dengan karya monumentalnya, Mabahits fi Ulum al-Qur’an.


Di waktu masih remaja, Syaikh Manna’ Al Qaththan pernah menjadi seorang anak yang ‘nakal’. Gara-gara ‘kenakalan’ itulah beliau mengalami kisah yang luar biasa ini.

Di salah satu kampung, ada seorang kaya raya yang terkenal sangat pelit. Meskipun uangnya sangat banyak dan hartanya melimpah, ia tidak mau peduli dengan orang-orang sekitarnya. Ia tidak mau menyantuni para dhu’afa’, tidak pula mau berbagi kepada tetangganya.

Sampai suatu hari ia jatuh sakit. Para tetangga yang tahu betul betapa pelitnya dia, tak mau menjenguk dan membantunya. Jadilah ia sengsara sendirian. Sakit dirasakan seorang diri, tanpa ada yang mau mengunjungi dan mau peduli. Hanya satu orang yang mau ke sana dan dekat dengannya, yakni Manna’ Al Qaththan muda.

Karena peduli dengannya, Manna’ jadi tahu apa saja yang dilakukan oleh orang kaya itu dan bagaimana sifat bakhil telah membutakan akal pikirannya. Dalam kondisi sakit, si kaya itu menelan satu per satu uang-uangnya yang berbentuk koin. Ia tak mau hartanya itu jatuh ke tangan orang lain. Ia mau membawanya mati. Agaknya, ia juga ingin mempercepat sakaratul maut.

Dan terjadilah hari itu. Ketika ajal menjemputnya, orang-orang heran dengan berat jenazahnya saat hendak dimakamkan. “Orang ini tidak gemuk tapi kok berat sekali ya,” kata orang-orang. Manna’ Al Qaththan yang tahu rahasianya hanya diam.

Seperti orang lain, ia pun pulang setelah ikut memakamkan jenazah orang kaya tersebut. Malamnya ia kembali ke pemakaman. Ia bongkar makam orang kaya itu, lalu ia bedah perutnya. Rupanya ia ingin mengambil koin-koin berharga itu. Namun betapa terkejutnya ia, ketika ia menyentuh koin tersebut, ia merasakan seperti tersengat listrik dengan sengatan yang hebat. Ia gagalkan niat itu dan ia tutup kembali kuburnya.

Beberapa tahun kemudian, setelah bertaubat, Syaikh Manna’ Al Qaththan baru menceritakan kisah itu. “Kadang-kadang,” kata beliau berkisah, “setrumnya masih terasa.”

Na’udzubillah… demikianlah penderitaan orang yang bakhil. Di dunia ia dijauhi manusia, di alam kubur ia mendapat siksa. [Seperti dikisahkan Ust. Nasruddin, Lc]/http://bersamadakwah.net/kisah-siksa-kubur-orang-yang-pelit/
Read more

Tuesday 6 September 2016

Indahnya Memanjakan Isteri

Anas r.a. menceritakan, “…Kami pergi menuju Madinah (dari Khaibar). Aku lihat Rasulullah saw. menyediakan tempat duduk yang empuk dari kain di belakang beliau untuk Shafiyah. Kemudian beliau duduk di samping untanya sambil menegakkan lutut beliau, dan Shafiyyah meletakkan kakinya di atas lutut beliau sehingga dia bisa menaiki unta tersebut.” (HR. Bukhari)

Chanelmuslim.com- Cinta berbuah sayang, dan sayang berbuah manja. Memanjakan yang disayang, akan menjadi kenangan yang sulit dilupakan. Hingga kapan pun.

Seorang suami yang berlimpah cinta dengan isterinya, menjadikan kemanjaan untuk isteri sebagai hadiah yang semestinya. Semakin sering dan istimewa kemanjaan yang diberikan, cinta isteri akan kian bersemai dan berbuah sayang.


Begitu banyak cara dan kebiasaan yang bisa dilakukan seorang suami yang menumbuhkansuburkan kemanjaan untuk isteri. Tidak perlu rumit, dan tidak perlu dengan biaya besar. Antara lain.

Mencium isteri ketika hendak berangkat atau pulang

Mencium tampak seperti hal sederhana. Tapi memberikan pengaruh yang luar biasa. Setidaknya, ada tiga anggota tubuh yang memberikan simbol gerak tulus sebagai ungkapan rasa yang sebenarnya. Yaitu, bibir sebagai pintu gerbang bagian dalam tubuh seseorang, mata sebagai jendela perasaan, dan tangan sebagai bukti sebuah kesungguhan.

Aktivitas tiga bagian tubuh yang saling bersinergi ini akan menjadi sebuah simbol ketulusan, kesungguhan, dan kesediaan untuk memberikan pengorbanan. Itulah ungkapan cinta yang tanpa basa basi.

Seribu satu rasa dan makna akan dirasakan seorang isteri dari ciuman seorang suami. Di saat suami akan pergi, isteri akan menerjemahkannya sebagai harapan cinta yang pergi untuk sementara, dan di saat jumpa, sebagai rasa syukur dari anugerah Allah karena cintanya telah kembali.

Inilah di antara keteladanan Rasulullah saw. Beliau mencium isterinya ketika hendak shalat ke masjid, dan shalat tanpa harus mengulang wudhu. Terlepas dari masalah perbedaan pendapat para ulama dari sudut pandang fikih ibadah.

Padahal, jarak antara rumah Rasulullah saw. dengan masjid bisa dibilang nol kilometer. Karena rumah beliau berhimpit dengan masjid. Ciuman beliau saw. itu begitu dalam dinilai dari ungkapan cinta. Sejenak pun tak bersama, harus diawali dengan kesan yang dalam agar bisa terkenang lama.

Ciuman suami kepada isteri, bisa juga dilihat dari sudut pandang segartidaknya tumbuhan cinta. Orang yang mencintai sesuatu, selalu akan menjadikan sesuatu sebagai yang utama. Seutama apa pun alasan kepergiannya, ciuman kepada isteri menunjukkan bahwa cintanya jauh lebih utama.

Isteri akan melepas kepergian suami dengan penuh ridha, puas, dan bahagia. Ia tidak akan ragu kesetiaan cinta suami di saat dirinya tak lagi ada. Hingga waktu berlalu, ciuman perjumpaan akan memantapkan hati isteri, bahwa cinta suaminya memang masih tetap segar seperti semula.

Memposisikan isteri sebagai sosok mulia.

Siapa pun kita akan berbenah diri ketika akan berjumpa dengan sosok yang dianggap mulia. Setidaknya, ia tidak akan asal mengenakan busana. Dan tidak tampil apa adanya, sebagai bentuk keacuhan.

Menjadikan isteri sebagai sosok mulia menggerakkan perhatian suami untuk bersikap luar biasa. Ia tidak asal berbusana, kesegaran wewangian, dan tentu saja kebersihan diri dan kesegaran jiwa.

Semua bisa disimbolkan dengan senyum tulus, dan gerak lembut anggota tubuh. Suami akan berpikir sejenak untuk memberikan respon dari yang disampaikan isteri, sebagai bentuk penghormatan begitu berbobotnya yang disampaikan isteri.

Suami akan mengabaikan apa pun ketika berada dekat dengan isteri. Mulai dari panggilan telepon yang biasa, atau media komunikasi lain. Kecuali, hal itu diizinkan isteri.

Ia begitu menghargai apa pun yang diberikan atau disediakan isteri. Walaupun hanya segelas air putih. Ia bayangkan betapa banyak pengorbanan yang dilakukan isteri untuk bisa menghadirkan segelas air putih di hadapannya. “Alhamdulillah,” begitulah respon hormat suami yang paling awal, sembari pandangan puasnya tertuju kepada segelas air putih yang disajikan isteri.

Suami akan bersegera menyambut panggilan isteri. Bahkan, sinyal cinta yang luar biasa bisa menangkap sebuah bahasa tanpa harus diucapkan.

Suami tidak akan tidur terlebih dahulu sebelum isterinya tidur. Kecuali, isterinya mengizinkan. Ia tidak akan makan atau minum terlebih dahulu sebelum isterinya ikut menikmati bersamanya.

Ini bukan wujud rasa takut suami kepada isteri. Tapi sebuah penghormatan. Bedanya, takut memunculkan keterpaksaan dan kepura-puraan. Sementara penghormatan melahirkan ungkapan tulus, tanpa keterpaksaan. (mh/foto: ultraupdates)https://www.chanelmuslim.com/keluarga/indahnya-memanjakan-isteri/21452/
Read more

Monday 5 September 2016

Kisah Perjalanan Berliku Wanita Yahudi Masuk Islam

Sharon adalah seorang wanita Yahudi yang memutuskan menikah dengan seorang pria muslim. Pernikahannya tentu mendapat penolakan keras dari keluarganya.


Meski dia mengatakan bahwa perselisihan antara Israel dan Palestina hanyalah karena politik, bukan karena Islam, namun keluarganya bersikukuh bahwa Sharon telah menikah dengan seorang musuh.

Saat menikah, Sharon tetap menganut agamanya, sementara suaminya yang Afrika-Amerika adalah seorang muslim. Meskipun Sharon tidak diminta untuk menjadi seorang muslim, suami Sharon memberinya ‘dakwah’ diam-diam berupa teladan yang sangat baik.

Suami Sharon memiliki literatur tentang Islam yang sangat banyak dan Sharon sering membaca-baca buku tersebut.

Selain itu, Sharon juga sering mengamati perilaku suaminya seperti tekun dalam menjalankan saalat lima waktu, pergi salat Jumat dan berpuasa selama bulan Ramadan. Jadi wajar jika Sharon juga ingin mempelajari agama suaminya itu.

Setelah satu tahun menikah, Sharon diajak suaminya untuk menghadiri pengajian di sebuah masjid untuk pertama kalinya.



Sebelum berangkat, Sharon diminta mengenakan baju yang pantas dan sopan. Setelah sampai di masjid, suami Sharon menunjukkannya ruang khusus untuk jamaah perempuan.

Saat di dalam, Sharon melihat begitu banyak perempuan muslim sudah hadir di sana. Hampir semuanya memiliki penutup di kepala mereka. Kemudian salah satu dari mereka menghampiri Sharon dan menyapanya. Dia bernama Basimah.

Singkat cerita keduanya berteman baik. Basimah juga selalu bercerita tentang Islam dan Allah kepada Sharon. Sampai akhirnya hidayah datang, Saron mengucapkan dua kalimat syahadat.

“Dia mengatakan bahwa aku akan terlahir kembali, seperti bayi yang baru lahir, tanpa dosa. Aku bersimpuh dan menangis. Aku ingin kesempatan lain untuk mendapatkan hak dengan Allah. Anda lihat, aku punya masa lalu yang sangat kotak-kotak. Aku selalu mencintai Tuhan, tapi aku tersesat dalam hidup,” kata Sharon.

Setelah mengatakan syahadat, Sharoon diberi hadiah berupa sebuah buku petunjuk menjadi muslimah yang baik oleh Basimah. Sahabatnya itu juga memberi ia sajadah, abaya, dan hijab. Bahkan sejak itu, Sharon langsung mengenakan hijab hingga sekarang.

Bagi Sharon, agama Islam adalah untuk semua orang dan untuk semua waktu. Seharusnya tidak masalah apakah muslim itu orang Mesir, Pakistan, Amerika, Arab, Indonesia, atau Palestina.

Seharusnya tidak peduli apakah dia adalah kulit hitam, putih, merah, atau kuning. Seharusnya tidak masalah apakah dia berbicara bahasa Arab, Inggris, Spanyol, atau Urdu. “Keanekaragaman budaya tidak seharusnya memecah belah umat Islam,” kata dia.  [Sumber: Dream.co.id]sebarkanlah.com
Read more

Fathimah, Pemimpin Kaum Wanita Surga yang Sangat Pemalu

Di antara wanita terbaik yang pernah lahir di dunia ini adalah Fathimah, putri Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Wanita mulia, anak dari Nabi yang mulia dan dinikahi pula oleh orang yang mulia.

Dari pernikahan Fathimah dan Ali bin Abi Thalib lahirlah keturunan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam hingga akhir zaman.

Fathimah adalah seorang wanita yang mana sejarah pun tidak mengenal wanita lain yang bisa mendekati kedudukannya sepeninggalnya, apalagi wanita yang dapat menyamai kedudukan, ketinggian, dan kemuliaannya.


Segala kebaikan terhimpun di dalam dirinya dan seolah tercurahkan kepadanya dengan deras. Bagaimana mungkin pembahasan yang singkat ini dapat menyentuh semua itu, sementara kita tidak mampu menghitungnya, sebagaimana lisan tidak mampu untuk menyebutkannya satu persatu.

Fathimah adalah wanita yang senantiasa beribadah, sujud, dan menghabiskan waktunya untuk beribadah kepada Allah. Sesungguhnya ini adalah pembicaraan tentang rasa malu di masa hidupnya.

Diriwayatkan dari Ummu Ja’far binti Muhammad bin Ja’far bahwa Fathimah binti Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berkata,

“Wahai Asma`, sungguh aku tidak suka dengan apa yang dilakukan terhadap kaum wanita, di mana seorang wanita hanya ditutupi dengan kain sehingga terlihat bentuk tubuhnya.”

Ketika Fathimah Radhiyallahu Anha jatuh sakit, yang karena itu ia meninggal dunia, ia dijenguk oleh Asma` binti Umais Al-Khats’amiyah Radhiyallahu Anha, istri dari Abu Bakar Ash-Shiddiq.

Lalu Fathimah berkata kepada Asma` binti Umais,

“Alangkah buruk apa yang dilakukan terhadap seorang wanita saat ia meninggal dunia, saat jenazahnya dibawa, tubuhnya hanya ditutupi oleh kain, sehingga memperlihatkan bentuk tubuhnya.”
Keranda mayat pada masa itu hanya terdiri dari sebuah papan datar saja, di mana mayit diletakkan di atasnya, kemudian ditutupi dengan kain.

Sehingga, menampakkan bentuk tubuhnya, dan orang-orang dapat mengetahui tinggi tubuh seorang wanita ataupun lebarnya.

Subhanallah. Sungguh Fathimah masih membawa rasa malunya bahkan setelah kematiannya. Ia disibukkan oleh rasa malunya, sehingga ia berpikir tentang kondisinya setelah meninggal dunia.
Ia memikirkan tentang sesuatu yang hanya sedikit dipikirkan oleh orang lain. Fathimah mengucapkan kata-kata ini pada hari-hari terakhir dari kehidupannya.

Ia telah mengetahui dari ayahnya, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, bahwa ia adalah keluarga beliau yang paling pertama akan menyusul beliau.

[Abu Syafiq/BersamaDakwah.net] http://bersamadakwah.net/fathimah-pemimpin-kaum-wanita-surga-yang-sangat-pemalu/
Read more

Sunday 4 September 2016

Kisah Suami Selama 20 Tahun Tak Pernah Memarahi Istri

Subahanallah...
Kisah ini bisa dijadikan teladan oleh semuanya bagaimana mungkin ada seorang suami yang tak pernah memarahi istrinya selama 20 tahun bersama.

Apa sebenarnya yang terjadi?
Bahkan sang suami tek perlu lagi memegang rotan untuk memukul istrinya ssebagai hukuman karena ketidaktaatannya, atau mungkin sedang melakukan kesalahan.

Bagaiman kisahnya?

Berikut Kisahnya


Telah diriwayatkan bahwa pada waktu itu, Syuriah Al Qadhi bertemu dengan Asy-Syu'bi. Mereka tampah begitu gembira dan ceria, tak nampak guratan kekesalan.

"Wahai saudaraku, apa rahasianya sehingga membuah wajahmu selalu tampak ceria, "tanya Syuriah.
"Selama 20 tahun ini aku tidak melihat sesuatu yang membuatmu marah terhadap istriku, "jawab Asy-Syu'bi.

"Bagaimana itu bisa terjadi?" kata Syuriah setengan tak percaya.
"Sejak malam pertama aku bertemu dengan istriku. Aku melihat padanya kecantikan yang menggoda dan kecantikan yang sangat luar biasa. Kemudian aku berkata kepada diriku sendiri : Aku akan bersuci dan salat dua rakaat sebagai tanda syukur kepada Allah SWT. Ketika aku salam, aku mendapati istriku ada di belakangku ikut menunaikan salat dengan shalatku dan salam dengan salamku, "jelas Syu'bi.




Istri Salehah


Syu'bi melanjutkan ceritanya bahwa pada suatu hari istrinya menanyakan sesuatu kepadanya.

"Bagaimana pandanganmu bila orangtuaku mengunjungiku?" tanya istriku.
"Aku tidak ingin membuat bosan mertuaku, "jawab Syu'bi.

Sang istri lalu tersenyum dan mengeluarkan pertanyaan lagi.

"Lantas siapa yang engkau sukai dari para tetangga kita untuk masuk ke rumahmu sehingga aku akan mengizinkannya, "tanya istri.
"Bani fulan adalah kaum yang salih dan Bani fulan adalah kaum yang buru, "jawab Syu'bi lagi.

Hingga di penghujung tahun ketika Syu'bi pulang dari majelis Qadha (peradilan), tiba-tiba ada seorang wanita tua di dalam rumahnya.

"Siapa dia? "tanya Syu'bi.
"Dia adalah ipar perempuanku, "jawab istrinya.
"Aku senang bertemu dengannya, "jawab Syu'bi.

Kemudian, Syu'bi duduk berhadapan dengan tamu tersebut. Tak berapa lama kemudian, tamu itu mengucap salam dan dibalas salam pula oleh Syu'bi.

"Bagaimanaendapatmu tentang istrimu, "tanya tamu tersebut.
"Dia adalah sebaik-baik istri, "ujar Syu'bi.

Mendidik Istri


"Ketahuilah, bila kamu meragukan istrimu, maka hendaklah kamu ambil cambuk, "kata tamu itu.
"Tenang wahai ibu, sungguh aku telah mendidik dan mengajari beberapa adab dengan baik dan aku melatihnya untuk hidup secara baik sehingga tidak perlu mencambuknya, "jelas Syu'bi.

Demikianlah cerita yang terdapat dalam Ahkaamun Nisaa' , buah karya Ibnul Jauzi dan Ahkaamul Qura, karangan Ibnul Arabi.

Wallahu A'lam...
Read more

Saturday 3 September 2016

10 Permintaan Iblis Kepada Allah Swt

Assalamu'alaikum wr. wb. sahabat...

Namanya iblis laknatullah memiliki cita-cita untuk menjurumuskan manusia agar berbuat sesat.
Karena iblis sudah dimurkai dan dilaknat oleh Allah SWT, maka iblis pun memiliki permintaan-permintaan kepada Tuhan.


Kisahnya
Iblis berkata, Wahai Muhammad, aku tidak bisa menyesatkan orang, aku hanya bisa membisikkan dan menggoda. Jika aku bisa menyesatkan maka tidak akan tersisa seorangpun, sebagaimana dirimu, kamu tidak dapat memberikan hidayah sedikitpun. Engkau hanya Rasul yamg menyampaikan amanah . Jika kau bisa memberi hidayah maka tak ada seorangpun yang kafir di muka bumi ini. Bahkan engkau hanya bisa menjadi penyebab untuk orang yang telah ditentukan sengsara hidupnya.

Orang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia sejak di perut ibunya, sedangkan orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis sengsara sejak dalam kandungan.
(Hadits riwayat, Muadz bin Jabal ra & dari Ibnu Abbas ra.)


Allah SWT berfirman,


وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ لَجَعَلَ النَّاسَ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلا يَزَالُونَ مُخْتَلِفِينَ ١١٨

إِلا مَنْ رَحِمَ رَبُّكَ وَلِذَلِكَ خَلَقَهُمْ وَتَمَّتْ كَلِمَةُ رَبِّكَ لأمْلأنَّ جَهَنَّمَ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ ١١٩

Artinya:
118. Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka Senantiasa berselisih pendapat,
119. kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. dan untuk Itulah Allah menciptakan mereka. kalimat Tuhanmu (keputusan-Nya) telah ditetapkan: Sesungguhnya aku akan memenuhi neraka Jahannam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya.
(QS. Hud :118-119)

Allah SWT berfirman,


مَا كَانَ عَلَى النَّبِيِّ مِنْ حَرَجٍ فِيمَا فَرَضَ اللَّهُ لَهُ سُنَّةَ اللَّهِ فِي الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلُ وَكَانَ أَمْرُ اللَّهِ قَدَرًا مَقْدُورًا٣٨  


Artinya:
"Tidak ada suatu keberatanpun atas Nabi tentang apa yang telah ditetapkan Allah baginya. (Allah telah menetapkan yang demikian) sebagai sunnah-Nya pada nabi-nabi yang telah berlalu dahulu dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku.."
(QS.Al Ahzab :38)

Wahai Muhammad Rasulullah, takdir telah ditentukan dan tinta pena telah lama kering . Maha suci Allah yang telah menjadikanmu pemimpin para nabi dan Rasul , pemimpin penduduk surga dan telah menjadikan aku pemimpin penduduk neraka jahanam .
Aku ini si celaka terusir. Inilah yang ingin aku sampaikan kepadamu dan aku tak berbohong.

10 Permintaan Iblis Kepada Allah Swt adalah sebagai berikut:

1. Aku meminta agar Allah membiarkanku berbagi alam harta dan anak manusia ,Allah mengizinkan " Berbagilah dengan manusia dalam harta dan anak. Dan janjikanlah mereka (tetapi) tidaklah janji setan kecuali semua itu tipuan"(QS.Al Isra-64)
Aku akan makan dari harta yang tidak dizakatkan.Aku juga makan makanan haram yang bercampur dengan riba . ku makan juga makanan yang tidak dibacakan atas nama Allah

2. Aku minta agar Allah membiarkanku ikut bersama dengan orang-0orang yang berhubungan (bersetubuh) dengan istrinya tanpa berlindung kepada Allah. Setan akan ikut bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada setan.

3. Aku minta agar aku bisa ikut bersama dengan orang yang menaiki kendaraan yang berjalan tidak untuk tujuan yang halal.

4. Aku minta agar Allah menjadikan kamar mandi sebagai rumahku.

5. Aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagi masjidku.

6. Aku minta agar Allah menjadikan sya'ir ( dari penyair) sebagai qur'anku.

7. Aku meminta agar Allah menjadikan pemabuk sebagai teman tidurku.

8. Aku meminta agar Allah memberikanku saudara , yaitu orang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat . Allah berfirman "Orang yang boros adalah saudara-saudara setan."
(QS.Al Isra' 27)

9. Aku minta agar Allah membuatku bisa melihat manusia sementara mereka tidak bisa
melihatku. (dengan seizin Allah hanya sebagian saja yang bisa melihatku)

10. Aku meminta agar Allah memberiku kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia. Allah menjawab " silahkan " dan aku bangga dengan kemampuan tersebut hingga hari kiamat. sebagian besar manusia bersamaku dihari kiamat.

Sumber: syajaratul kaun dan hikayah iblis.
Read more

Thursday 1 September 2016

Ketaatan Uwais Al-Qarni Kepada Ibunya | ANAK WAJIB MENIRU

Pada zaman Rasulullah Muhammad saw, ada seorang pemuda bernama Uwais Al-Qarni yang tinggal di negeri Yaman. Uwais Al-Qarni merupakan seorang fakir dan yatim. Ia hidup bersama ibunya yang lumpuh dan buta.

Uwais Al-Qarni yang bekerja sebagai penggembala domba hanya cukup untuk makan ibunya dari hasil usahanya. Bila ada kelebihan, terkadang ia pergunakan untuk membantu tetangganya yang hidup miskin.

Uwais Al-Qarni dikenal sebagai anak yang taat beribadah dan patuh pada ibunya. Ia pun sering kali puasa.Keseharianya ia habiskan untuk merawat ibunya setelah menggembala.

Uwais Al-Qarni ingin Bertemu Rasulullah Saw. Alangkah sedihnya hati Uwais Al-Qarni setiap melihat tetangganya sering bertemu dengan Nabi Muhammad Saw., sedangkan ia sendiri belum pernah berjumpa dengan Rasulullah.


Suatu ketika Uwais Al-Qarni mendengar bahwa Nabi Muhammad giginya patah karena dilempari batu oleh musuhnya, Uwais Al-Qarni segera menggetok giginya dengan batu hingga patah. Hal ini dilakukannya sebagai ungkapan rasa cintanya kepada Nabi Muhammmad saw. sekalipun ia belum pernah bertemu dengan Nabi. Kerinduan Uwais Al-Qarni untuk menemui Rasulullah saw. makin dalam. Hatinya selalu bertanya-tanya, kapankah ia dapat bertemu Nabi Muhammad saw. dan memandang wajah beliau dari dekat? Ia juga rindu mendengar suara Nabi saw., kerinduan karena iman.

Pada suatu hari Uwais Al-Qarni datang mendekati ibunya, mengeluarkan isi hatinya dan mohon izin kepada ibunya agar ia diperkenankan pergi menemui Rasulullah di Madinah. Ibu Uwais Al-Qarni sangat terharu ketika mendengar permohonan anaknya. Ia memaklumi perasaan Uwais Al-Qarni seraya berkata, “Pergilah wahai Uwais, anakku! Temuilah Nabi di rumahnya. Dan jika telah berjumpa dengan Nabi, segeralah engkau kembali pulang.”

Betapa gembira mendengar ijin yang diberikan ibunya itu. Segera ia berkemas untuk berangkat dan berpesan kepada tetangganya agar dapat menemani ibunya selama ia pergi. Sesudah berpamitan sembari mencium ibunya, berangkatlah Uwais Al-Qarni menuju Madinah untuk menemui Rasulullah Saw.

Setelah ia menemukan rumah Nabi, diketuknya pintu rumah itu sambil mengucapkan salam, keluarlah seseorang seraya membalas salamnya. Segera saja Uwais Al-Qarni menanyakan Nabi saw. yang ingin dijumpainya. Namun ternyata saat itu Nabi tidak berada di rumahnya, beliau sedang berada di medan pertempuran. Uwais Al-Qarni hanya dapat bertemu dengan Siti Aisyah ra., istri Nabi saw. Betapa kecewanya hati Uwais. Dari jauh ia datang untuk berjumpa langsung dengan Nabi saw., tetapi Nabi saw. gagal dijumpainya.

Ketaatan Uwais Al-Qarni terhadap Pesan Ibunya Dalam hati Uwais bergolak perasaan ingin menunggu sampai bertemu dengan Nabi, sementara ia ingat pesan ibunya agar ia cepat pulang ke Yaman. Akhirnya, karena ketaatannya kepada ibunya, pesan ibunya mengalahkan suara hati dan kemauan kuatnya untuk menunggu dan berjumpa dengan Nabi saw.

Setelah Nabi pulang dari medan pertempuran. Sesampainya di rumah, Nabi saw. menanyakan kepada Siti Aisyah ra. tentang orang yang mencarinya. Siti Aisyah ra., menjelaskan bahwa memang benar ada yang mencarinya, tetapi karena lama menunggu, orang itu segera pulang kembali ke Yaman karena ibunya di rumah sudah tua dan sakit-sakitan sehingga ia tidak dapat meninggalkan ibunya terlalu lama.

Nabi Muhammad saw. menjelaskan bahwa orang itu adalah penghuni langit. Nabi menceritakan kepada para sahabatnya, “Kalau kalian ingin berjumpa dengan dia, perhatikanlah ia mempunyai tanda putih di tengah talapak tangannya.” Nabi menyarankan, “Apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah doa dan istighfar darinya, dia adalah penghuni langit, bukan orang bumi.”

Begitu mulia kedudukan Uwais Al-Qarni karena ketaatan pada ibunya. []

Sumber: http://kisahimuslim.blogspot.co.id/2014/08/kisah-uwais-al-qarni-hikmah-taat-kepada.html?m=1/https://www.chanelmuslim.com/tarbiyah/ketaatan-uwais-al-qarni-kepada-ibunya/15829/
Read more

Thursday 25 August 2016

Inilah Manusia yang Paling Ditakuti Para Setan

Allah telah menciptakan dunia beserta isinya, baik itu manusia ataupun setan. Setan adalah makhluk ghaib yang ditugaskan untuk menggoda manusia menuju kesesatan. Setan menghasut manusia tanpa terkecuali. Tapi ternyata, setan pun takut ketika melihat Umar Bin Khatab. Simaklah alasan mengapa setan takut terhadap Umar Bin Khatab.


Inilah Alasan Kenapa Setan Takut Melihat Umar Bin Khatab

Umar Bin Khatab adalah salah satu khalifah pada zaman Rasululah. Umar memiliki sifat yang tegas, kasar, dan bijaksana sehingga pada saat itu ia ditakuti oleh banyak orang Quraish. Inilah sepenggal kisah umar bin khattab, manusia yang paling ditakuti para setan.

Umar bin Khatab ialah khalifah kedua dan mungkin merupakan khalifah terbesar dari keempat khalifah yang ada. Umar bin Khatab hidup pada zaman Rasulullah tapi ia lebih muda dibandingkan Nabi Muhammad SAW. Seperti halnya nabi, ia juga dilahirkan di kota Makkah. Namun sayangnya tidak ada yang mengetahui secara pasti kapan Umar lahir. Menurut perkiraan yang ada, ia dilahirkan pada tahun ke-586 M. Simaklah kisah umar bin khattab lengkap ini.

Awalnya, Umar adalah musuh Nabi Muhammad yang menentang keras dakwah Nabi dalam menyebarkan agama Islam. Bahkan ia paling beringas dan ganas dalam menentang Nabi. Namun, tiba-tiba ia memeluk agama Islam secara mendadak dan langsung berbalik membela Nabi Muhammad dengan penuh pembelaan. Ia rela berkorban untuk membela dan menemani Rasulullah ketika berdakwah. Selanjutnya, Umar menjadi penasihat terdekat Rasulullah bahkan hingga sepanjang usia Nabi Muhammad.

Suatu hari, terdapat kisah yang menjelaskan bahwa setan takut terhadap Umar bin Khatab. Bahkan ia tidak mau memasuki masjid Nabawi melewati pintu yang sering dilalui oleh Umar bin Khatab, karena mereka membenci Umar. Muhammad al-‘Arifi menjelaskan bahwa para setan takut kepada Umar baik selama ia hidup atau setelah ia meninggal dunia.

Kisah lain diriwayatkan di rumah Rasulullah. Pada saat itu, Umar memohon untuk masuk ke rumah Rasul. Ketika itu, terdapat dua wanita Quraish yang sedang berbincang dengan Rasul. Mereka berbicara dengan nada yang lebih tinggi dibanding Rasulullah. Saat Umar masuk ke dalam rumah Rasul, kedua wanita itu langsung berdiri dan menurunkan jilbabnya. Sementara Umar masuk setelah diijinkan, Rasulullah pun tertawa. Mengetahui hal itu, Umar heran kenapa Rasul tertawa. Kemudian Rasul menjelaskan bahwa baliau heran pada kedua wanita tadi, saat mereka mendengar suara Umar, mereka langsung menarik hijabnya. Umar menjawab bahwa sesungguhnya Rasulullah lebih layak untuk disegani daripada Umar. Kemudian Umar pun bertanya kepada kedua wanita tadi, kenapa mereka lebih segan terhadap Umar daripada terhadap Rasulullah. Kedua wanita itu menjelaskan bahwa alasan mereka lebih menyegani Umar karena Umar lebih keras dan kasar dibanding Rasulullah.

Rasulullah bersabda bahwa demi Allah, sesungguhnya para setan tidak akan berjalan di suatu jalan ketika mereka bertemu dengan Umar. Mereka akan mencari jalan lain dimana tidak akan bertemu dengan Umar. Setan tersebut akan lari ketika melihat atau bertemu dengan Umar. Inilah alasan kenapa setan takut dengan umar bin khattab.

Umar memiliki sifat yang tegas tehadap semua orang, baik musuhnya atau pun sahabatnya. Ia tidak hanya ditakuti oleh para musuhnya, tapi ia juga ditakuti oleh makhluk ghaib, yakni setan. Sungguh besar karunia Allah yang diberikan pada Umar. Ia diberikan kelebihan daripada yang lain dimana para setan takut terhadap dirinya.

Sumber: kumpulanmisteri.com/http://islamidia.com/inilah-manusia-yang-paling-ditakuti-para-setan/
Read more

Wednesday 24 August 2016

Seperti Inilah Ketaatan Iblis Sebelum Jadi Makhluk Pembangkang

Iblis dikenal sebagai makhluk pembangkang di muka bumi. Tidak hanya dirinya sendiri, mereka juga mengajak manusia untuk melakukan hal serupa. Golongan ini dengan segala tipu dayanya akan menggoda manusia agar terjerumus ke lembah neraka.

Namun anda pasti sudah mengetahui jika makhluk ini dahulunya sangat taat kepada Allah. Bahkan, Iblis menjadi salah makhluk kesayangan-Nya. Namun kesombongannya untuk menyembah Nabi Adam Alaihis Salam membuatnya dilaknat selamanya.


Bahkan malaikat pun menangis tatkala Allah menjadikan iblis makhluk terlaknat.  Mengingat, sebelumnya makhluk yang dahulunya bernama Azazil ini begitu taat kepada Allah dan dihormati oleh malaikat. Seperti apa ketaatannya? Berikut ulasannya.

Siapa yang menyangka musuh umat manusia ini dahulunya memiliki ketaatan kepada Allah yang begitu tinggi. Bahkan Iblis disebut dengan salah satu makhluk ahli ibadah atau al-Abid.

Dalam Kitab Karangan Al-Ghazali dijelaskan jika Iblis pernah tinggal di langit ke tujuh karena ketaatannya. Setiap Ia beribadah 1000 tahun, maka akan dinaikkan Allah ke langit selanjutnya.

Pada langit pertama, Iblis diberi julukan Al-Abid atau ahli ibadah, setelah seribu tahun di sana, Ia dinaikkan ke langit kedua dengan julukan Az-Zahid (iblis ahli ibadah). Setelah seribu tahun beribadah, Allah kembali mengangkatnya ke langit ketiga dan mendapat julukan al-Arif.

Pada langit keempat, namanya adalah al-Wali. Pada langit kelima, namanya disebut at-Taqi. Pada langit keenam namanya disebut al-Kazin. Pada langit ketujuh namanya disebut Azazil manakala dalam Luh Mahfudz, namanya ialah iblis.

Bahkan, karena begitu taatnya Allah mengangkatnya ke derajat Al-Muqarrabun, yaitu derajat tertinggi di sisi Allah. Lebih dari itu, Allah menobatkan Azazil sebagai imam para malaikat yang berkedudukan di langit.

Dalam Kitab hadist Sholawatul kabul akhbar karangan Syaikh Taftazani bin Basyumi dijelaskan bahwa Allah SWT memberikan mandat yang begitu mulia, yakni penjaga pintu surga selama 40 ribu tahun, hidup bersama malaikat selama 80 ribu, menjadi penasehat malaikat selama 20 ribu, menjadi pemimpin malaikat karobiyyun dalam waktu 30 ribu tahun. Iblis juga melakuka thowaf mengelilingi Arsy bersama malaikat selama 14 ribu tahun.

Namun sayang, ibadah yang lama tersebut tidak dihiraukan Allah ketika Iblis melanggar sekali kesalahan. Ia begitu sombong kepada Allah ketika diperintahkan untuk sujud kepada Adam. Hal ini muncul karena iblis begitu iri karena Allah SWT akan mengutus manusia menjadi pemimpin di bumi. Sementara Ia , menganggap dirinya lebih baik dan lebih taat kepada Allah.

“Dan ingatlah ketika kami berfirman kepada para malaikat “Sujudlah kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan Jin, maka ia mendurhakai Tuhannya” (Q.S Alkahfi: 50)

..”Dan (ingatkanlah peristiwa) ketika Kami berfirman kepada malaikat: Sujudlah kamu kepada Adam; maka mereka sujudlah melainkan iblis; dia berkata: Patutkah aku sujud kepada (makhluk) yang Engkau jadikan dari tanah (yang di adun)? Israa [61]”

Sejak saat itu, Iblis diusir dari langit dan mendeklarasikan diri sebagai musuh Allah.

Sumber: infoyunik.com/http://islamidia.com/seperti-inilah-ketaatan-iblis-sebelum-jadi-makhluk-pembangkang/
Read more

Kisah Ulama Besar yang Meninggal Dalam Keadaan Kafir Setelah 70 Tahun Beribadah

Bujukan orang-orang munafik itu adalah) seperti (bujukan) syaitan ketika dia berkata kepada manusia: “Kafirlah kamu”, maka tatkala manusia itu telah kafir, maka ia berkata: “Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu, karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan semesta Alam”
(QS. al-Hasyr, ayat 16)


Ayat di atas memberikan gambaran bagaimana syaitan menampilkan banyak wajah dan melakukan berbagai upaya dan tipu daya untuk membuat manusia menentang Allah dan menjadi kafir hingga nyawa merenggut dari badan.

Ayat ini pun berkaitan dengan kisah seorang ulama besar, Barshishah. Ulama’ besar pada masa Bani Israil yang mati dalam keadaan kafir, karena godaan syaitan.  Syaitan sebenarnya bentuk dari perbuatan mahluk Allah bernama Jin Ifrit.

Jin yang digambarkan memiliki tingkat kecedasan dan kebadian hingga hari kiamat. Dia jin yang menjadi syaitan penggoda dan mengkafirkan.

Baiklah, mari kita mulai kisa bagaimana Barshishah mati dalam keadaan kafir akibat tipu daya Ifrit.

Seperti dilansir dari badruzzaman4.wordpress.com Barshishah adalah seorang ulama’ besar pada masa Bani Israil, hari-harinya ia habiskan di tempat peribadatan.

Do’anya cepat diijabah, sudah sekian banyak orang yang menderita penyakit kronis sembuh berkat do’a darinya.

Melihat ketaatan serta keistemewaan yang dimiliki ulama’ besar membuat Iblis gelisah dan geram. Ia pun mencari cara untuk menghancurkannya.

Iblis kemudian mengumpulkan setan-setan Laknatullah Alaihim, untuk mencari siapa yang sanggup menghancurkan musuh terbesarnya itu.

Iblis berkata:
“Siapa diantara kalian yang sanggup menghancurkan (fitnah) Barshishah. Dia adalah orang yang telah melemahkan misi kita untuk menghancurkan anak cucu Adam?

Tampillah Ifrit yang menjadi pemimpin para setan. Ia menjawab: Aku sanggup menghancurkan Barshishah dan apabila aku gagal, maka aku tidak akan menjadi pemimpin lagi”.

Iblis berkata: “Kalau begitu Barshishah adalah urusanmu”.

Ifrit kemudian  pergi ke istana seorang raja Bani Israil yang memiliki putri berparas cantik nan jelita.

Pada saat Ifrit datang ke istana, sang putri yang rupawan itu sedang berkumpul dengan keluarga besarnya, kemudian Ifrit menjadikan dia gila dengan tanpa sebab, sehingga keluarganya tersontak kaget melihat perubahan sikap sang putri yang tidak diketahui sebabnya itu.

Sampai beberapa hari sang putri tidak kunjung sembuh dari penyakit aneh yang dideritanya. Kemudian setan mendatangi istana dengan wujud manusia, dan menyarankan untuk membawa tuan putri pada seorang ulama’ besar, yaitu Barshishah.

Tanpa pikir panjang keluarga istana menyetujui saran orang yang tidak dikenal itu, dan membawa tuan putri ketempat ulama’ besar yang disarankan olehnya. Setelah sampai di sana, ulama’ besar itu langsung berdo’a, dan seketika itu tuan putri sembuh total kemudian dibawa pulang ke istana.

Sesampai di istana penyakit tuan putri kembali lagi, seperti hari-hari sebelumnya. Kemudian Ifrit dan konconya setan mendatangi keluarga istana dan berkata:

Kalau tuan putri ingin sembuh dari penyakitnya, bawa dia pada ulama’ tadi, dan tinggalkan tuan putri sendiri di sana, agar ulama’ itu dapat mengontrol perkembangan dan perubahannya.

Keluarga besar istana pun menyetujui sarannya, dan membawa tuan putri ketempat ulama’ besar tadi untuk meninggalkan tuan putri di sana, tapi ulama’ itu tidak mau kalau tuan putri tinggal sendiri di tempatnya tanpa ada yang menemani.

Keluarga besar istana memaksa dan meninggalkan tuan putri begitu saja di tempat ulama’ besar yang terkenal sakti itu.

Setiap kali Barshishah memberi makan tuan putri, dia tidak pernah sedikit pun melihat wajahnya, kejadian ini berjalan sampai beberapa hari.

Pada suatu hari ketika Barshishah hendak memberi makan, dia melihat wajah tuan putri. Barshishah pun berdecak kagum melihat kecantikannya, karena sebelumnya dia tidak pernah melihat wajah secantik itu. Kemudian muncul keinginan syahwat.

Dia kemudian dia mendekati tuan putri kemudian menghamilinya.

Setan mendatangi Barshishah dan berkata: Kamu telah menghamili tuan putri, tidak ada yang dapat menyelamatkanmu dari hukuman raja, kecuali mengubur tuan putri di tempatmu. Dan apabila keluarganya datang bertanya, bilang saja tuan putri tidak bisa diselamatkan, akhirnya dia meninggal dunia, mereka pasti mempercayaimu.

Barshishah yang kehilangan akal sehatnya kemudian meyembelih tuan putri dan menguburya, kemudian keluarga istana datang untuk menanyai kabar tuan putri, Barshishah menjawab seperti yang disarankan setan, dan akhirnya keluarga istana pun mempercayainya.

Pendapat Lain:
Menurut pendapat yang lain, ketika Barshishah ditanya oleh keluarga istana, dia menjawab: Tuan putri sudah sembuh dari penyakitnya, dan dia langsung kembali ke istana.

Keluarga istanapun mempercayainya dan kembali ke istana untuk mencari tuan putri, sesampainya di istana mereka tidak menemukan tuan putri. Kemudian setan datang dan berkata: Sebenarnnya ulama’ besar itu telah menghamili tuan putri, karena dia takut ketahuan, maka dia menyembelih dan mengubur tuan putri di tempatnya. Raja beserta rombongan istana mendatangi tempat ulama’ besar itu, dan menggali kuburan tuan putri, ketika jasadnya diambil, dilehernya terdapat bekas sembelihan.

Melihat kejadian ini, raja pun murka dan menyeret ulama’ besar itu ke istana kemudian menyalibnya. Pada saat situasi seperti itu, setan datang dan berkata: Aku bisa melepaskanmu dari hukuman ini, jika kamu besedia sujud kepadaku, aku akan mengatakan kepada Raja, sebenarnya yang membunuh tuan putri bukan kamu, tapi orang lain. Barshishah menjawab: Bagaimana aku bisa sujud dalam keadaan seperti ini?

Setan menjawab: Cukup isyarah dengan kepalamu, yang penting kamu niat sujud kepadaku. Ketika Barshishah bersujud, setan berkata: Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu. Allah s.w.t. berfirman:

(Bujukan orang-orang munafik itu adalah) seperti (bujukan) shaitan ketika dia berkata kepada manusia: “Kafirlah kamu”, maka tatkala manusia itu telah kafir, maka ia berkata: “Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu, karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan semesta Alam”. (al-Hasyr: 16)

Jadi berhati-hatilah, siapapun kita, apapun kedudukan dan pangkat, maka harus benar-benar bisa menjaga diri dan ingat kepada Allah. Karena seorang ulama besar seperti Barshishah pun bisa sesat. Ini menjadi contoh dan peringkat untuk kita semua. Semoga kia hamba yang lemah ini dalam lindungan Allah SWT. Amiiiin

Sumber: tribunnews.com/http://islamidia.com/kisah-ulama-besar-yang-meninggal-dalam-keadaan-kafir-setelah-70-tahun-beribadah/
Read more